Friday, July 31, 2009

Konyol

-
Alif sudah kelas 2 SD sekarang. Dan hari ini dia akan ulangan Al Quran, salah satu pelajaran di sekolahnya.

Ada PR latihan yang harus diselesaikan. 10 soal. Tapi sayangnya buku paket pelajarannya tidak ada di rumah. Mungkin karena "ditahan" gurunya, karena biasanya bila ada latihan di sekolah dengan menggunakan buku pelajaran maka guru akan menilai dibuku tersebut satu per satu. Atau mungkin karena "tertinggal" di sekolah. TIDAK TAHU. Tapi hal ini cukup menyebalkan aku sebagai orang tua yang perlu membimbing pengerjaan PR di rumah karena tidak ada reference mudah untuk jawaban. Jadilah pagi ini - sebelum subuh - menyambung 'pencarian' jawaban semalam di internet. Thanks to Google that had help me so much!

Bapak dan ibu guru, tolong dong... kembalikan buku paket pelajaran Alif...

Duh, kenapa bisa begini sih?! :(
-

Wednesday, July 22, 2009

Rembulan Tenggelam di Wajahmu

*
Baru saja aku menyelesaikan novel ini. Sebuah karangan dari Tere-Liye. Menurutku isinya sangat menarik. Bagus. Dan aku suka gaya bahasanya.

Isinya terselip pembelajaraan tentang sedikit ajaran Islam aku pikir. Tapi ini adalah yang bersifat universal.

Cerita kehidupan seorang lelaki terlahir yatim piatu yang memulai hidupnya di sebuah panti asuhan. yang mengalami penyiksaan fisik yang sangat membekas. Yang harus tumbuh tanpa rasa kasih sayang dan merasakan kekosongan jiwa. .... (to be continued)

Sepanjang membaca buku ini, aku pikir pengarangnya adalah seorang perempuan. Tapi ternyata laki-laki. Baru tahu setelah baca halaman akhir novel itu. :)

Ada beberapa buku lain yang sudah ditulisnya. Aku harus baca!

Tuesday, July 14, 2009

Lugu

*
Aku harus mencatat kejadian ini...

Setelah beberapa lama ditinggal "asisten" rumah tangga beberapa waktu lalu, akhirnya seorang pengganti datang akhir minggu lalu.

Seorang "anak" yang sangat lugu dari kampung.

Baru saja aku menelpon dia dari kantor dan memintanya menggoreng ikan yang kemaren aku beli. Lalu terjadi dialog seperti ini, "Ikan yang mana, bu? Kan ada 2 macam: ikan air", disini aku mulai bertanya2... aku pikir maksudnya adalah ikan air tawar atau ikan laut. Tapi sungguh, aku tidak ingat ada ikan air tawar tersimpan di dalam lemari es. Kemudian dia melanjutkan," Dan ikan ayam". Hah! Apa pula ini? Ternyata istilah yang dia gunakan berbeda dengan yang biasa aku gunakan... Beda budaya barangkali :D

Saat dia datang, terjadi wawancara seperti biasa, kami bertanya dari mana asalnya dan bagaimana keadaan keluarganya. Dan untuk sesuatu hal yang bersifat darurat mungkin saja kami perlu menghubunginya melalui hand-phone. Bukan hal yang aneh kami pikir, hampir semua orang sekarang ini memiliki alat komunikasi ini. Lalu disebutlah urutan nomor yang segera dicatat oleh suamiku di hand-phone nya. Untuk meyakinkan nomor yang dicatat benar maka suamiku bermaksud men-test nomor tersebut dan memintanya mengambil hand-phone nya. Seperti kebingungan dia menuju kamarnya dan kembali terburu2, heran tak ada hand-phone ditangannya. "Lho, mana hand-phone mu?". Lalu disampaikannyalah sebagai berikut, "Pak, hand-phone nya ada di kampung. Di ibu saya...". Walah...walah... salah pengertian pertama pun terjadi.