Saturday, December 5, 2009

Bersyukur...

Karena sudah dicukupkan-Nya semua kebutuhanku
Karena sudah diberikan-Nya cinta-Nya kepadaku

Terimakasih ya Allah
Atas semua yang telah Kau anugrahkan kepadaku, kepada keluargaku
Jangan biarkan aku melupakan-Mu, bimbinglah aku selalu

Ya Allah
Ampunilah dosa-dosaku
Karena kepadaMu lah aku kan kembali

Amien

Monday, November 9, 2009

Robot vs Hantu

-
Mendengar celotehan Alif dengan ayahnya malam kemarin membuatku tertawa geli kembali. Topik pembicaraan tidak jauh dari Robot, mainan kesukaannya saat ini. Salah satu pertanyaannya adalah seperti ini: ”Ayah, kalau MANUSIA KETEMU HANTU kan KABUR… terus kalau ROBOT KETEMU HANTU gimana, Yah?”. "Manusia kabur kalau ketemu hantu", kesimpulannya ini buatku cukup lucu.

Ayahnya menjelaskan bahwa robot tidak punya jiwa, perasaan dan dilanjutkan oleh Alif , “Juga tidak punya jantung, hati dan juga otak. Robot itu bisanya cuma bisa diperintah saja”. “Iya, jadi Robot kalau lihat hantu ya diam saja… (tidak kabur!)”, lanjut ayahnya.

Dan seperti biasa pula, bila penjelasannya masuk akal baginya, Alif tidak akan terus mendesak untuk mendapatkan penjelasan lebih lanjut. Tampaknya dia cukup puas dan melanjutkan pembicaraan kembali tentang hal yang lain...

Semoga saja ayahnya sabar meladeni anak satu-satunya ini... Yang sabar ya, Yah...:)

-

U F O

-
Yang ini sudah terjadi beberapa minggu yang lalu. Merujuk kepada berita terakhir yang menarik perhatiannya, Alif menceritakan kembali apa yang dilihatnya di TV kepada ayahnya, dan yang pasti, dibumbui dengan segala imajinasinya. Seperti biasa, ceritanya akan sangat panjang, bersambung-sambung, lamaaa sekali. Dan malam itu, ayahnya lagi-lagi “terjebak” dengan celotehannya... :)

Karena lokasi bercerita di dalam kamar dan mendengarkan sambil terkantuk-kantuk, ayahnya pun jatuh tertidur dan tiba-tiba dalam keadaan tidak sadar memberi komentar, ”Tenang, Lif…nanti kita tangkap satu, ya…”. Mendengar itu, Alif yang sedang asyik bercerita tersentak dan menjawab, ”Apa, Yah?? KITA TANGKAP SATU??”. Tampaknya tak masuk akal baginya, bagaimana cara menangkap satu buah UFO? Tentu saja ini adalah suatu hal yang baru untuknya.

Sejurus dengan teriakan Alif, ayahnya terbangun setengah kebingungan, dan Alif pun tersadar dan masih dengan setengah berteriak bertanya, ”Ayah nge-lindur, ya??” setelah menyadari apa yang dia bicarakan tidak “nyambung” dengan komentar ayahnya.

Hahaha… tersibaklah rahasia ayahnya, dimana setiap kali ia mendengar suara anaknya itu somehow akan membuatnya merasa sangat nyaman dan rileks sehingga akhirnya selalu saja mengantuk. Sejak itu Alif selalu membaca situasi dahulu sebelum bercerita, dia tidak mau lagi “tertipu”, bahkan sekarang membaca pun di dalam hati… untuk menghindari ayahnya mengantuk lagi. Ia masih ingin ditemani ayahnya dalam keadaan terjaga bukan tertidur...

-

Tuesday, September 8, 2009

Again??

*
Ini adalah hari ke-18 berpuasa. Tapi aku sekali lagi harus menjalaninya di sini, di rumah sakit ini! Huh, gemessss.... kenapa harus rawat inap lagi sih? Aku kan ingin berkegiatan seperti biasa! Bisakah aku benar2 pulih??

Ya Allah, berilah aku kekuatan dan kesehatan. Amien...
_______________________________________

Baru saja dokter jaga datang, menjelaskan pertanyaanku tentang hasil rontgen. Dapat sedikit pencerahan. Aku harus cari tahu lebih banyak tentang penyakit yang bercokol ditubuhku ini untuk mulai memeranginya.

Ayo Nia! Kamu bisa! :D
*

1st Interview for Alif

*
Lagaknya seperti biasa... bila ke kantor ibunya dan bertemu banyak kolega kerjaku pasti Alif berulah. Aku pikir dia berulah demi meminta perhatian lebih. Biasa... anak manja... secara anak cuma satu gitu loh.

Hari itu, Jumat 28 Agustus 2009, pukul 02:00 siang adalah jadual wawancara pertama Alif untuk beasiswa sekolah yang diselenggarakan oleh kantorku. "Waduh, hebat ya... kecil2 sudah diwawancara.", itu komentar dari beberapa kolega kerjaku yang kami temui dalam perjalanan menuju ke dalam ruangan wawancara di lantai 7.

Lalu, mulailah kegelisahan Alif. Dia mulai 'ngadat' tidak mau menulis namanya di daftar hadir yang disediakan oleh panitia penyelenggara, HRD. Jujur, hampir tak sabar aku melihatnya. Lalu kami duduk bersama dengan anak2 lain menunggu wawancara dimulai. Lalu... tiba2 Alif mulai menangis! Lha, aku sempat bingung kenapa. Tapi lalu aku mengerti bahwa ternyata Alif sangat gugup menghadapi pengalaman pertamanya ini. Apalagi setelah kami melihat setting ruang wawancara yang terlihat sangat formil.

Rupanya pula... tangannya sangat DINGIN.

Uh, ini juga pengalaman pertamaku, menemani Alif yang begitu gugup sampai-sampai tangannya dingin. Aku terus berusaha membesarkan hatinya. Tangisnya semakin kencang saat namanya dipanggil sampai aku perlu meminta agar Alif diperbolehkan mengikuti giliran berikutnya saja.

"Ibu bantu doa dari sini ya, Nak" itu yang aku ucapkan untuk menenangkan hatinya. Alhamdulillah, kemudian Alif lebih tenang saat melangkah masuk ruang wawancara. Semoga pengalaman ini dapat membantunya lebih percaya diri.

Alif menyelesaikan sesi wawancaranya dengan baik, walaupun volume suaranya sangat kecil saat menjawab pertanyaan. Tapi tak apalah, karena teman2nya yang lain juga bersuara sama :).
Yang tak kusangka adalah saat dia menyampaikan cita2nya menjadi Ilmuwan! Lagi2 dia terpengaruh oleh temannya saat itu. Haduh, padahal tak pernah sekalipun aku mendengar cita2nya yang satu itu!
Lalu ingin tahu apa yang dijawabnya waktu ditanya siapa nama Eyangnya? "'Yang Kung dan 'Yang Ti" !!!

Alif mengikuti sesi wawancara ini setelah lolos tahap administrasi. Alhamdulillah, ketekunan Alif di sekolah membuahkan hasil. Alif berhasil mendapatkan beasiswa itu. Scholarship from Nestle Indonesia!!

Selamat ya Alif, anakku sayang... Alif memang anak pintar. Terimakasih sudah membuat ibu bangga! :)
***

Saturday, August 29, 2009

It's been a week...

Puasa sudah seminggu berlalu...
Semoga tetap lancar sampai akhir nanti.
Amien...

Wednesday, August 26, 2009

Puasa

*
Marhaban Ya Ramadhan

Selamat Menunaikan Ibadah Puasa. Mohon Maaf Lahir Batin. Semoga kita semua diperkenankan mendapatkan segala keberkahan bulan suci ini dan diberi kemudahan dalam menjalankannya. Amien...

*

Monday, August 10, 2009

Mukena-ku Hilang Separuh!

-
Aneh... bukankah mukena belakangan ini (mengikuti trend yang ada) memang selalu berpasangan2 - bagian atas (rukuh/kerudung panjang) dan bagian bawah (serupa/pengganti sarung)? Tetapi mengapa setelah melalui proses pembersihan seperti biasa alias dicuci dan setrika oleh "asisten" baru-ku itu cuma kembali sebahagian? Alias cuma bagian atas saja! Kemana yang bagian bawah-nya ya??

Padahal mukena yang satu ini punya nilai historis tersendiri karena ia datang dari sasrahan di upacara perkawinanku dulu. Aduh... :(

Aneh!
Pertanda apa ya ini? *hiks*

-

Sunday, August 9, 2009

Trying to be Happy

*
Because I do have reasons to be happy...
Because Happy can be every where and at any time...
*

Friday, July 31, 2009

Konyol

-
Alif sudah kelas 2 SD sekarang. Dan hari ini dia akan ulangan Al Quran, salah satu pelajaran di sekolahnya.

Ada PR latihan yang harus diselesaikan. 10 soal. Tapi sayangnya buku paket pelajarannya tidak ada di rumah. Mungkin karena "ditahan" gurunya, karena biasanya bila ada latihan di sekolah dengan menggunakan buku pelajaran maka guru akan menilai dibuku tersebut satu per satu. Atau mungkin karena "tertinggal" di sekolah. TIDAK TAHU. Tapi hal ini cukup menyebalkan aku sebagai orang tua yang perlu membimbing pengerjaan PR di rumah karena tidak ada reference mudah untuk jawaban. Jadilah pagi ini - sebelum subuh - menyambung 'pencarian' jawaban semalam di internet. Thanks to Google that had help me so much!

Bapak dan ibu guru, tolong dong... kembalikan buku paket pelajaran Alif...

Duh, kenapa bisa begini sih?! :(
-

Wednesday, July 22, 2009

Rembulan Tenggelam di Wajahmu

*
Baru saja aku menyelesaikan novel ini. Sebuah karangan dari Tere-Liye. Menurutku isinya sangat menarik. Bagus. Dan aku suka gaya bahasanya.

Isinya terselip pembelajaraan tentang sedikit ajaran Islam aku pikir. Tapi ini adalah yang bersifat universal.

Cerita kehidupan seorang lelaki terlahir yatim piatu yang memulai hidupnya di sebuah panti asuhan. yang mengalami penyiksaan fisik yang sangat membekas. Yang harus tumbuh tanpa rasa kasih sayang dan merasakan kekosongan jiwa. .... (to be continued)

Sepanjang membaca buku ini, aku pikir pengarangnya adalah seorang perempuan. Tapi ternyata laki-laki. Baru tahu setelah baca halaman akhir novel itu. :)

Ada beberapa buku lain yang sudah ditulisnya. Aku harus baca!

Tuesday, July 14, 2009

Lugu

*
Aku harus mencatat kejadian ini...

Setelah beberapa lama ditinggal "asisten" rumah tangga beberapa waktu lalu, akhirnya seorang pengganti datang akhir minggu lalu.

Seorang "anak" yang sangat lugu dari kampung.

Baru saja aku menelpon dia dari kantor dan memintanya menggoreng ikan yang kemaren aku beli. Lalu terjadi dialog seperti ini, "Ikan yang mana, bu? Kan ada 2 macam: ikan air", disini aku mulai bertanya2... aku pikir maksudnya adalah ikan air tawar atau ikan laut. Tapi sungguh, aku tidak ingat ada ikan air tawar tersimpan di dalam lemari es. Kemudian dia melanjutkan," Dan ikan ayam". Hah! Apa pula ini? Ternyata istilah yang dia gunakan berbeda dengan yang biasa aku gunakan... Beda budaya barangkali :D

Saat dia datang, terjadi wawancara seperti biasa, kami bertanya dari mana asalnya dan bagaimana keadaan keluarganya. Dan untuk sesuatu hal yang bersifat darurat mungkin saja kami perlu menghubunginya melalui hand-phone. Bukan hal yang aneh kami pikir, hampir semua orang sekarang ini memiliki alat komunikasi ini. Lalu disebutlah urutan nomor yang segera dicatat oleh suamiku di hand-phone nya. Untuk meyakinkan nomor yang dicatat benar maka suamiku bermaksud men-test nomor tersebut dan memintanya mengambil hand-phone nya. Seperti kebingungan dia menuju kamarnya dan kembali terburu2, heran tak ada hand-phone ditangannya. "Lho, mana hand-phone mu?". Lalu disampaikannyalah sebagai berikut, "Pak, hand-phone nya ada di kampung. Di ibu saya...". Walah...walah... salah pengertian pertama pun terjadi.

Tuesday, April 21, 2009

Hidup adalah Sebuah Proses Belajar

Setiap dari kita tumbuh dewasa di dalam lingungan yang berbeda, keluarga yang berbeda, pendidikan yang berbeda, baik itu pendidikan di dalam keluarga maupun pendidikan formal sekolah. Kita tumbuh dan terus belajar dengan cara berinteraksi dengan sekeliling kita. Berinteraksi dengan panca indera kita. Dengan apa yang kita dengar, kita lihat, kita raba, kita rasa, kita pegang, bahkan yang kita baui. Dan pada akhirnya cara kita bereaksilah yang nantinya menunjukkan apakah kita cukup dewasa atau tidak...

Kadang tanpa kita sadari... setiap detik yang kita lalui akan selalu menjadi pengalaman baru dalam hidup kita. Dan waktu itu tak akan pernah kembali lagi. Karena itu tidakkah seharusnya kita tidak menyia-nyiakan waktu kita? Berkegiatanlah sebaik-baiknya tetapi tetap beristirahatlah dengan cukup.

Pengalaman hidup yang berbeda inilah yang membuat kita berbeda satu sama lain. Seberapa optimis-nya kita terhadap hidup juga terbentuk dari pengalaman2 hidup itu.

Kritis, terus mengasah rasa keingin tahuan, tidak gampang berputus asa, dapat membuat kita menjadi pribadi yang lebih unggul dari yang lain.

Tapi terkadang pengalaman yang tidak mengenakkan adalah pengalaman yang sepertinya mau tak mau terus melekat dipikiran kita. Padahal sama dengan pengalaman menyenangkan, pengalaman yang tidak mengenakkan ini memang harus kita lalui.

Life is about a Learning Process

Kita harus mau tak mau berdamai dengan pengalaman menyakitkan yang tidak mengenakkan itu... Belajar menerima bahwa itu adalah memang pengalaman hidup kita.
Memang mungkin proses ini membutuhkan proses yang sangat amat panjang, membutuhkan waktu sangat lama, yang bahkan puluhan tahun bukanlah waktu yang kadang2 tidak mungkin. But life must go on... Tak mengapa kita meletakkan pengalaman tak mengenakkan itu berjalan bersisian dengan pengalaman-pengalaman baru kita untuk sementara yang mungkin juga tidak mengenakkan, dengan tingkat yang berbeda. Tapi sungguh, bila kita sudah melaluinya pasti akan merasakan "manis" dari setiap pengalaman hidup kita... Semoga.

Kita harus melalui semua pengalaman hidup kita. Mau tak mau. Jangan pernah bertindak sebagai pengecut untuk menghindarinya.

Dalam perjalanan hidup, kita selalu berhadapan dengan sesuatu yang baru atau sesuatu yang kita pikir baru. Proses pengevaluasian menjadi penting agar kita tidak terjebak pada kesalahan yang sama. Tapi memang benar, terkadang apa-apa yang kita ketahui tidak sejalan dengan apa-apa yang kita lakukan. Contoh? Merokok berbahaya bagi kesehatan. Tapi masih banyak diantara kita tetap merokok dengan berbagai alasan pembenarannya.

Karena itu pengalaman rohani kita menjadi penting. Akal jauh lebih tinggi kedudukannya daripada keberadaan fisik. Karena semua yang kita lakukan tentu adalah perintah dari akal, bukan?

Lalu, kata-kata kunci apa rupanya yang paling ampuh membuat kita hidup lebih baik??

Saya lebih senang menggunakan istilah pengalaman hidup dibanding persoalan hidup. Karena mau tak mau persoalan hidup harus juga kita lalui. Kita hadapi dan bukan kita hindari. Penggunaan kata ini sepertinya lebih positif sebagai input akal atau otak kita.

Waktu kita kecil, we always being told. Tidak boleh ini, tidak boleh itu. Harus begini harus begitu. Harus segini tidak segitu :)

Tapi dengan bertambahnya umur kemampuan kita berkembang. Kita sudah mulai tahu mana yang baik dan mana yang buruk. Dan pada akhirnya kita sudah bisa menentukan ini yang boleh dan ini yang tidak. Walau mungkin disana ada grey area yang kita biarkan tetap abu-abu atau kita putuskan hitam sekalian.

Hidup adalah pilihan. Tapi jangan lupa bahwa resiko terhadap semua pilihan kita itu ada. Bijaksana dalam memilih pilihan hidup, mungkin itu kata kuncinya. Bijaksana. Ya... mungkin itu.

Semoga kita semua diberikan kemudahan untuk menjalani hidup ini dan selalu dalam lindungan dan hidayah -Nya. Amien... ya robbal alamien...

Saturday, March 21, 2009

Be a Detective

*
Since I want to know about someone that I care about... I am being a detective for last 2 days via internet. Searching related information about the person eventually exploding my curiosity. With a very easy procedure, It is finally becoming an exciting activities... What a world!

Want to try...??
*

Sunday, March 8, 2009

Perjumpaan

*
What a day!

Hari ini aku bertemu dengan sekumpulan teman perempuanku yang pernah aku kenal dalam 1 tahap hidupku. Sangat menyenangkan. Entah mengapa aku merasakan aura positif berada di dalamnya. Alhamdulillah.

Lebih dari 20 tahun yang lalu kami dipertemukan dalam sebuah kompetisi. Hm... rasanya aku kurang menyukai kata 'kompetisi' ini, tapi... memang itulah yang terjadi. Kompetisi pencarian gadis terbaik diantara kami. Kami terseleksi dari sekian banyak peminat karena dianggap berprestasi untuk usia kami saat itu.

20 tahun telah berlalu. Kami terpisah oleh waktu dan jarak. Tak pernah contact sekalipun. But... thanks to Facebook, we've been meet again today!

Setiap dari kami tentu tumbuh dalam lingkungannya masing2. Dalam lingkungan keluarga, sekolah, rumah... dan akhirnya dalam keluarga kecil yang kami bina dengan para suami dan anak-anak. Masing2 tumbuh dewasa dan segala pengalaman hidupnya.

Memang seperti itulah seharusnya hidup. Setiap dari kami harus mencari penghidupannya masing2. Bukankah memang itu yang dijanjikan oleh-Nya? Setiap hambanya memiliki rejekinya masing-masing?

Tumbuh dewasa adalah bukan pilihan tapi adalah keharusan dalam kehidupan. Bagaimana kita menjadikan diri kita dewasa adalah masalah lain yang harus diusahakan oleh masing-masing individu.

Sebaik-baiknya hidup seseorang menurutku adalah yang IKHLAS menerima keadaan hidupnya dan terus berusaha untuk terus tetap dalam keadaan ikhlas. Tapi ikhlas bukanlah sama sekali berarti orang pasrah (negatif) yang tidak mau berusaha untuk memperbaiki hidupnya.

Tahap selanjutnya setelah ikhlas adalah SYUKUR. Dan bila kita sudah dalam keadaan ini maka kita akan TENANG untuk memikirkan langkah2 selanjutnya untuk hidup kita agar terus menjadi lebih baik. Lebih ber-empati terhadap keadaan sekeliling dan melakukan sesuatu untuk orang-orang di sekeliling kita.

Hm... menulis ini sepertinya memaksa diriku untuk berpikir APAKAH HIDUP itu? Semoga aku sudah berada didalam jalur yang benar. Amien.

Baru minggu lalu aku merasa sangat happy menjadi orang yang sangat beruntung dengan segala rejeki yang diberikan olehnya. Tapi minggu ini aku merasakan kebalikannya. Up and down teruss....

Jujur, aku masih merasa terus berada dalam pencarian. Masih gelisah. Walau aku tahu seharusnya terlalu banyak hal yang harus aku syukuri dalam kehidupanku. Mempunyai suami taat beragama yang sangat baik perangainya dan seorang anak yang menentramkan hati adalah salah satunya. Belum pernah mengalami masalah keuangan/ekonomi yang amat sangat parah adalah hal lainnya. Semua berjalan baik-baik saja...

Tapi kenapa dengan yang baik-baik itu aku tetap merasa gelisah??? Aku merasa kekuranganku adalah tidak teguh! Tidak teguh dalam mencari jawaban atas kegelisahanku. Sesekali merasa dapat titik terang, tapi kemudian hilang lagi. Tapi tentunya aku tak mau menghadapi masalah yang amat sangat berat untuk membuatku menjadi lebih teguh mencari jawaban-jawaban atas pertanyaanku! Naudzubillah minzalik.

Sepertinya ya... aku memang tidak teguh melakukan apa-apa yang perlu aku lakukan. Contoh kecil, rajin minum obat misalnya. Tidak terus menerus mengikuti keinginan untuk makan enak. Telaten mendengarkan celoteh anakku. Hm... dan banyak lagi.

Mula-mula ada rasa tak ingin untuk berjumpa dengan mereka, teman2ku dari masa 20 tahun yang lalu itu. Tapi akhirnya, dari pertemuan hari ini aku mendapatkan sebuah artikel bahwa hidup ini adalah tentang PERJUMPAAN. Sesungguhnya setiap perjumpaan adalah jawaban atas segala kegelisahan hati kita. Mudah-mudahan.

Setelah mengalami hal-hal stagnan dalam karirku, segala yang baik-baik dalam hidupku, pencarian jawaban atas kegelisahanku, aku betul-betul berharap besok atau bahkan saat ini aku bisa BERUBAH untuk menjadi lebih TEGUH!

Ya Allah, semoga engkau mendengarkan doaku. Amien...

*

Sunday, February 8, 2009

FB Lagi!

Still amaze with FB nih... !!

Somehow teman-temanku dari setiap tahap hidupku saling connecting! Teman sekolah, kuliah dan bekerja ternyata teman di PPRI juga! What a small world!

Facebook memang benar menjadi fenomena. Menyambung silaturahmi dengan gaya baru di abad baru ini, jaman komputerisasi ini.

Tidak perlu meninggalkan tempat kita bisa "bertemu" dengan kerabat, teman dan sahabat melalui dunia maya.

What an amazing world!

Thursday, January 29, 2009

Anakku Sakit

*
Ini minggu ke-dua Alif sakit. Awal minggu lalu saat tidur malam hari dia panas. Menurut dokter amandel dan adenoid-nya membesar dan harus diangkat. Hhhh! Betapa terkejutnya aku mendengar advise dokter. Sepanjang minggu itu aku dan suami mencari bermacam pendapat mengenai penyakit anakku. Betapa membingungkan... karena sebagian dokter menyatakan perlu dan sebagian yang lain menyarankan penundaan bahkan tdak perlu dioperasi. Sebagai orang awam kami pun menjadi bingung dan panik. Tapi sejurus kemudian dengan berjalannya waktu akhirnya kami memutuskan untuk menundanya...

Tapi apa yang terjadi tengah minggu ini saat anakku panas lagi dan aku memutuskan untuk ambil cuti hari ini, kebimbangan melandaku lagi. Jadi, apakah aku perlu membawa ke dokter THT lagi yang pasti menyarankan operasi segera... atau tetap menunda?

Ya Allah, bantulah kami dan angkatlah penyakit dari tubuh anak kami.

Amien...
*

Wednesday, January 14, 2009

Sakitku...

*
Haduh... sakit koq dimana-mana... Kemaren sampai tidak masuk kantor karena maag-ku kembali melilit dengan sakitnya tak tertahankan... Daripada meng-aduh2 di kantor lebih baik istirahat di rumah. Hari ini, harus melanjutkan perawatan ke dokter gigi... gigiku malah berdenyut lagi. Melanjutkan kondisi tubuh yang sedang tidak fit seharian ini juga kepalaku juga sakit berdenyut-denyut. Alhasil leher dan mata susah berada dalam keadaan "sadar".

Mmmhhh... cobaan sakit yang tidak enak dirasakan dalam sehari ini. Semoga tidak berlanjut sampai besok!
*

Monday, January 5, 2009

Alif's first semester report

*
"Ibu mau tahu Alif ranking berapa?" dengan suara bersemangat dia meneleponku saat makan siang hari ini. "Wah, ranking berapa ya...?" jawabku balik bertanya dengan berbagai harapan di kepalaku. Berharap nilainya menjadi lebih baik dan rankingnya juga meningkat mengingat raport bayangan pertengahan semester pertama ini dia "hanya" berada diperingkat 18 di kelasnya. Cukup jauh dari peringkat satu, tapi tak apalah toh aku juga tidak memaksanya untuk menjadi yang terbaik di kelas. Cukup bagiku dia mampu mengikuti pelajaran dengan baik. Sekali lagi, bagiku EQ lebih penting bagiku untuk anakku...
"Rata-ratanya 9,4 bu... tapi rankingnya 21!" jawabnya. Wah, aku tak menyangka peringkatnya malah menurun. "Alif sudah berusaha, bu... tapi dapatnya cuma ranking segitu". Dan berikutnya seperti biasa dia berusaha menegosiasikan "hadiah" yang diinginkannya karena tidak berhasil mencapai "targeted" ranking yang telah ditetapkan.

Anakku..., tak apa dengan rankingmu yang penting bagi ibu nilai-mu sudah cukup baik. Alif masih kelas 1 SD masih banyak waktu untuk belajar...

Cup sayang dari ibu, nak...
***

Liburan akhir tahun 2008!

*
Libur panjang dimulai. Diawali tanggal 25 Desember sebagai hari libur pertama. Aku dan Alif menjelajah Grand Indonesia. Mall yang terbilang baru di Jakarta. Lama aku tidak pergi ke mall-mall yang berada di Jakarta. Alasan malas adalah yang paling utama. Baik juga melihat2 tempat baru sekali-sekali untuk menambah wawasan. Tapi cukuplah sekali-sekali, tidak terlalu banyak hal yang menarik lagi kalau sudah pernah tahu.

Libur tahap 2 akhir tahun diminggu berikutnya. Akhirnya kami berkesempatan berlibur yang murni hanya sekeluarga kecil kami dengan alasan benar2 berlibur! Tidak dengan keluarga besar-ku ataupun suamiku dan tidak juga dengan alasan kantor!

Sebuah keputusan tiba2, setelah membaca surat kabar pagi itu dan setelah maju-mundur cukup lama, kami berangkat pukul 3.30 sore menuju Sukabumi. Mengingat jalanan agak macet diputuskan untuk menginap di Lido, tujuan wisata terdekat yang memungkinkan. Yah... lumayanlah... Alif bisa melihat hal2 baru seperti terbang layang dan area perkemahan disekitar hotel tempat kami menginap.

Malam tahun baru, seperti tahun-tahun sebelumnya aku dan keluarga menginap dirumah orang tuaku. Tak kusangka langit Pamulang penuh dengan Kembang Api dari segala penjuru. Lumayan... walau tidak berpergian kemana-mana keinginanku melihat banyak Kembang Api terpenuhi. :-)

*