Tuesday, September 8, 2009

Again??

*
Ini adalah hari ke-18 berpuasa. Tapi aku sekali lagi harus menjalaninya di sini, di rumah sakit ini! Huh, gemessss.... kenapa harus rawat inap lagi sih? Aku kan ingin berkegiatan seperti biasa! Bisakah aku benar2 pulih??

Ya Allah, berilah aku kekuatan dan kesehatan. Amien...
_______________________________________

Baru saja dokter jaga datang, menjelaskan pertanyaanku tentang hasil rontgen. Dapat sedikit pencerahan. Aku harus cari tahu lebih banyak tentang penyakit yang bercokol ditubuhku ini untuk mulai memeranginya.

Ayo Nia! Kamu bisa! :D
*

1st Interview for Alif

*
Lagaknya seperti biasa... bila ke kantor ibunya dan bertemu banyak kolega kerjaku pasti Alif berulah. Aku pikir dia berulah demi meminta perhatian lebih. Biasa... anak manja... secara anak cuma satu gitu loh.

Hari itu, Jumat 28 Agustus 2009, pukul 02:00 siang adalah jadual wawancara pertama Alif untuk beasiswa sekolah yang diselenggarakan oleh kantorku. "Waduh, hebat ya... kecil2 sudah diwawancara.", itu komentar dari beberapa kolega kerjaku yang kami temui dalam perjalanan menuju ke dalam ruangan wawancara di lantai 7.

Lalu, mulailah kegelisahan Alif. Dia mulai 'ngadat' tidak mau menulis namanya di daftar hadir yang disediakan oleh panitia penyelenggara, HRD. Jujur, hampir tak sabar aku melihatnya. Lalu kami duduk bersama dengan anak2 lain menunggu wawancara dimulai. Lalu... tiba2 Alif mulai menangis! Lha, aku sempat bingung kenapa. Tapi lalu aku mengerti bahwa ternyata Alif sangat gugup menghadapi pengalaman pertamanya ini. Apalagi setelah kami melihat setting ruang wawancara yang terlihat sangat formil.

Rupanya pula... tangannya sangat DINGIN.

Uh, ini juga pengalaman pertamaku, menemani Alif yang begitu gugup sampai-sampai tangannya dingin. Aku terus berusaha membesarkan hatinya. Tangisnya semakin kencang saat namanya dipanggil sampai aku perlu meminta agar Alif diperbolehkan mengikuti giliran berikutnya saja.

"Ibu bantu doa dari sini ya, Nak" itu yang aku ucapkan untuk menenangkan hatinya. Alhamdulillah, kemudian Alif lebih tenang saat melangkah masuk ruang wawancara. Semoga pengalaman ini dapat membantunya lebih percaya diri.

Alif menyelesaikan sesi wawancaranya dengan baik, walaupun volume suaranya sangat kecil saat menjawab pertanyaan. Tapi tak apalah, karena teman2nya yang lain juga bersuara sama :).
Yang tak kusangka adalah saat dia menyampaikan cita2nya menjadi Ilmuwan! Lagi2 dia terpengaruh oleh temannya saat itu. Haduh, padahal tak pernah sekalipun aku mendengar cita2nya yang satu itu!
Lalu ingin tahu apa yang dijawabnya waktu ditanya siapa nama Eyangnya? "'Yang Kung dan 'Yang Ti" !!!

Alif mengikuti sesi wawancara ini setelah lolos tahap administrasi. Alhamdulillah, ketekunan Alif di sekolah membuahkan hasil. Alif berhasil mendapatkan beasiswa itu. Scholarship from Nestle Indonesia!!

Selamat ya Alif, anakku sayang... Alif memang anak pintar. Terimakasih sudah membuat ibu bangga! :)
***