Monday, January 14, 2013

Pertemuan di sebuah Mini Market



Selasa, 8 Jan 2013

Siang ini dlm perjalananku menjemput anakku pulang sekolah, aku mampir di sebuah mini market. Masih ada waktu krn Alif mengikuti ekstra kurikuler hari ini, sehingga pulang lebih lama dari jadual biasanya.

Tujuan utamaku sebenarnya mengambil uang di ATM, tapi kemudian spt biasa akhirnya aku belanja lihat ini dan itu. Kebanyakan sih snack karena kebutuhan utama biasanya sdh sedia di rumah.

Saat melihat2, aku berpapasan dg seorang bapak dan 2 anak nya yg masih kecil. Perempuan dan lelaki. Mungkin mereka masing-masing sekolah kelas 1 dan 4 SD. Si bapak dari penampilannya, aku menilai, mungkin berprofesi sebagai tukang ojek. Umurnya tidak lagi muda. Sekitar 50 tahun, mungkin.

Sang bapak langsung menuju rak sabun colek, dan sang anak berlarian ke sana kemari mencari kebutuhan belanja mereka.

Seketika perhatianku tertuju kepada mereka. Sama sekali tak menghampiri lorong makanan atau minuman, satu hal yg sangat berbeda dengan aku. Aku mahfum, mereka hanya mencari kebutuhan utama mereka.

Si anak perempuan yang lebih besar, terus membantu dan mengingatkan ayahnya, apa saja yang perlu mereka beli. 1 sachet sabun colek ukuran agak besar, 4 buah sabun mandi yg berharga seribuan, 1 botol kecil minyak kayu putih, 1 botol bedak powder dan terakhir 1 botol minyak wangi semprot. Tak yakin, yang terakhir seperti yang diminta ibu mereka atau keinginan si anak :).

Ketika aku mengerti dalam belanjaan mereka tidak ada makanan kecil yang biasanya disukai anak-anak, aku merasa sedikit terusik sekaligus terenyuh. Ini sama sekali berbeda dari kebiasaan sebagian besar anak2, kebiasaan anakku, yang seringkali merengek minta makanan kecil. Sepertimya aku tahu anak2 itu memahami keadaan orang tuanya atau mungkin bahkan tidak terbiasa makan makanan kecil (snacking)?, sehingga mereka tidak memintanya? ¯\_()_/¯ entahlah .

Seketika aku ingin menyenangkan anak2 itu, membelikan permen, biskuit dan susu. Sekedar membuat anak2 itu sedikit mencicipi makanan yg biasa aku makan.

Bergegas aku mengambil produk makanan dan minuman yang kumaksud dan bergegas ke kasir berusaha mendahului mereka membayar.

Setelah transaksi selesai, segera aku serahkan bungkusan plastik untuk anak2 itu dan kuserahkan kepada sang bapak lalu pulang.

Satu pelajaran nyata yg sangat berharga buatku. Bahwa betapa beruntungnya aku dg kehidupanku sekarang yang seharusnya tidak aku sia-siakan. Mengajari aku satu bab pelajaran berhemat. MasyaAllah.

This story might not an extraordinary to some people. But for me, it is indeed.

Terimakasih ya Allah, atas pelajaran kehidupan yang kudapat hari ini...

Ya Allah, jadikanlah aku, anakku dan keluarga orang2 yg selalu bersyukur padaMu. Tidak kufur akan nikmatmu. Berikanlah kami rejekiMu yang halal dan berkah. KepadaMu lah kami berlindung.

"Maka nikmat TuhanMu yang manakah yang engkau dustai?"

Subhanallah walhamdulillah.

No comments: